PENERAPAN
METODE STATISTIK SEVEN TOOLS DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI WIRING
HARNEES ASSY K25 DI PLASMA KINENTA
INDONESIA.
By
: Yuyur Nurazizah 14121072
Jurusan
Teknik industri Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco Subang
Yuyur.nurazizah93@gmail.com
Abstrak-penelitian
ini bertujuan untuk mengendalikan kualitas produksi wiring harness di plasma
kinenta.masalah yang dihadapi adalah cacat produksi yang melampaui batas
toleransi yang di tentukan perusahaan.Metode yang digunakan adalah metode
statistik seven tools. Tujuh Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :Flowchart,Checksheet,Histogram,Diagram
parreto,Fishbone Diagram,Peta kendali R dan scatter diagram.
PENDAHULUAN
Peningkatan
kualitas produk merupakan hal yang memegang peranan penting dalam suatu usaha
yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur ataupun perusahaan jasa.kedua jenis
perusahaan tersebut memerlukan tingkat kualitas yang baik ,agar setiap produk
atau jasa yang dihasilkan memiliki daya saing untuk bertahan dalam perasaingan
global.Dan strategi untuk memenangkan persaingan tersebut adalah dengan
meningkatkan kualitas produk.
Namun,
untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan
(continuous improvement) terhadap
kemampuan produk,manusia,metode dan lingkungan.mengingat permintaan konsumen
yang senantiasa berubah-ubah ,perusahaan harus menerapkan paradigma baru dan
terpadu dalam management pengendalian kualitas . Thomas Y. choi dan Karen Eboch
(1997),menjelaskan penerapan management kualitas yang terpadu akan mengurangi
jumlah kerusakan produk akhir serta down-time
produksi.
Kualitas adalah kemampuan suatu produk atau
jasa yang memenuhi tingkat kepuasan konsumen. Menurut prawirosentono (2005:5)
kualitas adalah keadaan fisik ,fungsi dan sifat suatu produk bersangkutan yang
dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang
yang dikeluarkan. Dengan mengetahui tingkat kepuasan konsumen , perusahaan bisa
menjaga loyalitas konsumen dan mempertahankan keuntungan yang stabil (Watra
Bogasari,2002). Hal ini berkesinambungan dengan pernyataan Kotler (2004),bahwa
konsumen yang senang atau puas dengan sebuah produk akan memiliki ikatan
emosional bukan sekedar preferensi rasional,namun juga memiliki loyalitas yang
tinggi.
Plasma
Kinenta merupakan salah satu produsen wiring harness domestic yang memproduksi
berbagai jenis harness untuk komponen sepeda motor .Jenis wirring harness yang
diproduksi adalah assy k25,N320,T510 dan N520.Namun dalam pembahasan pada
jurnal ini hanya dilakukan pada assy K25 saja .jumlah produksi setiap harinya sebanyak
1500 pcs .Fenomena empiris menunjukan
sering terjadinya berbagai kendala seperti miss
insertion,pushout,dimensi(+),dimensi(-) dan wire tegang yang mengakibatkan
produk tidak layak dipasarkan.Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah
menjelaskan penerapan pengendalian kualitas dengan metode statistik seven
tools.
METODOLOGI
PENELITIAN
Dalam penelitian ini ,pengumpulan data dilakukan dengan
mengambil data plasma kinenta peride januari-agustus 2014 .Metode yang
digunakan dalam pengendalian kualitas wiring haness ini adalah metode
statistik. Berikut langkah-langkah penerapan metodenya untuk mengatasi cacat
produksi :
1.
Membuat Flowchart
Flow
chart merupakan sebuah gambaran sederhana dari sebuah proses produksi.
2.
Membuat check sheet
Lembar
penamatan ini bertujuan menganalisa data yang dikumpulkan untuk mengetahui
frekuensi permasalahan dari jenis produk yang dihasilkan.
3.
Membuat Histogram
Pembuatan
histogram bertujuan untuk memudahkan melihat lebih jelas jenis cacat produksi
secara grafis .
4.
Membuat Control Chart
Peta
control merupakan sebuah peta dengan batas tiga garis kendali yaitu :UCL,x bar
dan garis LCL.
5.
Membuat Diagram Parreto
Untuk menunjukan jenis persoalan
utama supaya dapat mengkonsentrasikan arah penyelesaian persoalan dengan
perbandingan 80:20 artinya 80% peningkatan dapat dicapai dengan memecahkan 20%
masalah terpenting yang dihadapi .
6.
Diagram scatter
Merupakan
diagram yang menjelaskan apakah terdapat hubungan antara variable positif atau
negative.
7.
Membuat Fishbone Diagram
Untuk
mengidentifikasi dan untuk menemukan faktor-faktor yang merupakan penyebab
masalah.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pengawsaan
pengendalian kualitas dalam proses produksi wiring harness ini dilaksanakan dengan dua tahap.Pertama
dilakukan pengawasan sebelum proses produksi terhadap input produk seperti
bahan baku,tenaga kerja,mesin dan metode kerja.kedua pengawasan terhadap hasil output produk ,melalui pengecheckan baik secara
visual dan .
Dalam
melaksanakan pengawasan terhadap hasil output proses di terapkan analisis
kuntitatif dengan metode statistik menggunakan tujuh langkah
perbaikan (seven tools).Pembahasan dari tujuh langkah perbaikan tersebut
adalah:
Masalah
: Cacat pada produk wiring harness plasma kinenta.
Jenis
cacat :
A. Miss
Insertion
B. Pushout
C. Wire
Tegang
D. Dimensi
+
E. Dimensi
–
1. Flowchart
Diagram alir
proses,pada tahap flow chart ini digunakan untuk mendefinisikan proses produksi
wiring harness.
mulai
|
Setting
Material
|
Housing
|
Assembling
|
clip
|
Repair
|
Pemeriksaan
|
Pemeriksaan
Visual
|
Selesai
|
Not Good
|
Good
|
Gambar
1.1 FlowChart
2. Check
Sheet
Tabel 1.1 check sheet
.Laporan pengamatan presentasi cacat produksi harness assy K25
Bulan
|
Jumlah
Produksi
|
Jenis
cacat
|
Jumlah
cacat
|
Presentasi kecacatan
|
|||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
|||||
Jan
|
18900
|
87
|
158
|
109
|
20
|
10
|
384
|
2.03%
|
|
Feb
|
31600
|
122
|
378
|
273
|
139
|
6
|
918
|
2.90%
|
|
Mart
|
28000
|
92
|
194
|
403
|
277
|
47
|
1013
|
3.70%
|
|
April
|
29000
|
183
|
348
|
120
|
68
|
11
|
730
|
2.52%
|
|
Mei
|
32400
|
111
|
481
|
249
|
85
|
33
|
959
|
2.96%
|
|
Juni
|
24150
|
112
|
630
|
174
|
37
|
63
|
1016
|
4.23%
|
|
Juli
|
22233
|
93
|
801
|
148
|
41
|
12
|
1095
|
4.93%
|
|
Agustus
|
32200
|
253
|
1451
|
249
|
37
|
20
|
2010
|
6.25%
|
|
Total
|
218483
|
1053
|
4441
|
1725
|
704
|
196
|
8125
|
29.52%
|
|
Rata-rata
|
131.625
|
555.125
|
215.625
|
88
|
25.25
|
1015.625
|
3.69%
|
||
Sumber:
Data Internal,diolah
3. Histogram
Gambar
3.1 Histogram cacat Produk Harness Assy K25
Histogram diatas
menunjukan bahwa tingkat kecacatan produksi terus meningkat,hasil pengamatan
menunjukan rata-rata cacat produksi sebanyak 1015.625 pcs dan jenis kecatatan
yang sering terjadi adalah pushout hingga mencapai 1451 pcs di bulan agustus.
4. Peta
Kendali R
Table
4.1 peta kendali R
Bulan
|
Jumlah Produksi
|
Jenis cacat
|
X
|
R
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||||
Jan
|
18900
|
87
|
158
|
109
|
20
|
10
|
76.8
|
148
|
Feb
|
31600
|
122
|
378
|
273
|
139
|
6
|
183.6
|
372
|
Mart
|
28000
|
92
|
194
|
403
|
277
|
47
|
202.6
|
356
|
April
|
29000
|
183
|
348
|
120
|
68
|
11
|
146
|
337
|
Mei
|
32400
|
111
|
481
|
249
|
85
|
33
|
191.8
|
448
|
Juni
|
24150
|
112
|
630
|
174
|
37
|
63
|
203.2
|
593
|
Juli
|
22233
|
93
|
801
|
148
|
41
|
12
|
219
|
789
|
Agustus
|
32200
|
253
|
1451
|
249
|
37
|
20
|
402
|
1431
|
|
∑ x 1625
|
∑ R 4474
|
||||||
X 203.125
|
X 559.25
|
Dari table avendix diketahui n =5 untuk mencari batas control atas,bawah dan
nilai tengahnya maka menggunakan rumus :
Center Line, CL =
= 559.25
UCL
=
=
559.25 x 2.115
= 1182.82
LCL
=
=
559.25 x 0
= 0
Untuk
n = 5, dari Appendix VI didapatkan nilai A2 = 0.577, sehingga
Center
Line, CL = x = 74.001
UCL =
=203.125 + 0.577 x 559.25
=525.81
LCL
=
= 203.125 – 0.577 x 559.25
= -322.685
Gambar
4.1 peta kendali R
5. Diagram
scatter
Gambar
5.1 korelasi kecacatan
Berdasarkan diagram diatas bahwa bentuk
sebaran memiliki korelasi positif.Diagram tersebut menunjukan semakin banyak
jumlah produksi maka semakin tinggi pula kecacatan yang terjadi.
6. Diagram
Parreto
Table dibawah ini menunjukan jumlah
kecacatan dan nilai presentase kumulatif yang akan digunakan dalam membuat
diagram parreto.
No.
|
Jenis
cacat
|
Jumlah
cacat
|
Presentase
(%)
|
Presentase
kumulatif
|
1
|
Miss Insertion
|
1053
|
1296
|
12.96
|
2
|
Pushout
|
4441
|
54.65846
|
67.61846
|
3
|
Wire
Tegang
|
1725
|
21.23077
|
88.84923
|
4
|
Dimensi
+
|
704
|
8.664615
|
97.51385
|
5
|
Dimensi
–
|
196
|
2.412308
|
100%
|
Total
|
8125
|
100 %
|
|
Berdasarkan
data diatas maka dapat disusun dalam sebuah diagram parreto seperti berikut:
Gambar
6.1 jenis kecacatan Dominan
Berdasarkan
diagram diatas,maka dapat diketahui jenis cacat produk yang sering terjadi
adalah pushout.
7. Fishbond
Diagram
Berikut
ini adalah diagram fishbone yang menunjukan sebab dan akibat dari masalah Pushout yang terjadi
.Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah metode , mesin yang digunakan,material
dan manusia yan mengerjakan.
|
Pushout
|
VVZZ
|
1.Metode
|
2.Man
|
Insert miring
|
Hole kecil
|
Tidak memastikan Terminal klik
|
Salah posisi insert
|
Tidak melihat drawing
|
Pengunaan tool salah
|
Kurang mendorong wire
|
Cara memegang salah
|
Material
|
Mesin
|
Tidak dapat mendeteksi PO
|
Penggunaan matting jig
|
Size wire besar
|
Tool removel tidak lengkap
|
Salah supply
|
Pergantian supplier material
|
Jenis connector tdk sesuai
|
Lubang conector kecil
|
Gambar
.7.1Fishbond Diagram
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Plasma Kinenta,maka dapat dibuat kesimpulan bahwa hasil identifikasi
menunjukan jenis kecacatan yang paling dominan terjadi pada produksi wiring
harness adalah Push Out.Beberapa faktor yang menyebabkan kecacatan tersebut
yaitu :
·
Mesin
Ketidakmampuan mesin mendeteksi pushout
dan keterbatasan tools untuk meremovel konektor sehingga mengakibatkan konektor
jebol.penanganan untuk menangani hal ini adalah dengan pengajuan mesin checker
dengan fixture.
·
Manusia
Kelalaian manpower tidak melakukan self
inspection pada saat menginsert circuit.memberikan Pelatihan dan peringatan
untuk manpower dalam masalah ini perlu dilakukan secara rutin sebagai bahan
evaluasi kinerja mereka.
·
Material
Pergantian supplier material konektor
menjadi salahsatu faktor yang
mengakibatkan perubahan penginsertan circuit.penginsertan menjadi susah karena
size circuit lebih besar dari pada lubang konektor.
·
Metode
Metode penginsertan circuit yang dilakukan dengan
posisi miring dan kurangnya dorongan kedepan sehingga terminal tidak terkunci
hal ini yang mengakibatkan terjadinya pushout pada harness .Salahsatu cara
untuk menanggulanginya yaitu dengan membuat standar oprasional prosedur dengan
cara Tekan Klik Tarik.
Referensi
1)
Ariani,dorothea Wahyu.2004.Pengendalian Kualitas Statistik.yogyakarta.penerbit:Andi.
2)
Gazper,Vincent.2005.Total Quality Management.jakarta.penerbit:Gramedia pustaka Utama.
3)
Al-fhri,Faiz.2009.Analisis pengendalian kualitas produksi di PT.masscom Graphy dalam
upaya mengendalikan tingkat kerusakan produk dengan metode statistic,skrpsi,program
sarjana,Fakultas Ekonomi,Universitas Diponegoro,Semarang.
4)
Ivanto,Muhamad.2010.Pengendalian kualitas produksi Koran menggunakan seven tools PT.Akcaya Pariwara Kabupaten kubu raya.jurnal,Fakultas
Teknik,Universitas Tanjungpura.
5)
Haryanto,Agus.2013,oktober 22.tutorial belajar office komputer
dan internet bisnis membuat diagram parreto.
6)
Kho,Dickson.2014.scatter Diagram .dkszone.net.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar